Trabasnews – Beberapa pengusaha muda Indonesia kembali meraih prestasi membanggakan dengan masuk ke dalam daftar Forbes 30 Under 30 Asia 2024. Dari 18 nama anak muda Indonesia yang terpilih, lima di antaranya adalah pengusaha perempuan yang berhasil menonjol di berbagai bidang.
Forbes 30 Under 30 Asia adalah daftar bergengsi yang mengakui pencapaian anak muda di bawah usia 30 tahun yang dinilai berpengaruh di bidangnya. Pada tahun ini, ada 10 kategori yang mencakup berbagai industri, termasuk media, marketing, seni, hingga energi.
Berikut adalah lima pengusaha perempuan Indonesia yang sukses masuk dalam daftar tersebut:
Oktorika Mandasari – Co-Founder BintanGo
Oktorika Mandasari, berusia 29 tahun, adalah Co-Founder BintanGo, sebuah aplikasi yang awalnya menyediakan platform bagi pengguna untuk membeli sapaan dari selebriti, sebelum berkembang menjadi pasar bagi pembuat konten. BintanGo mendapatkan pendanaan sebesar US$ 2,2 juta pada Agustus lalu, dan kini berfokus untuk memperluas perdagangan langsung melalui platform seperti Instagram dan TikTok di Indonesia.
Graceila Putri – Co-Founder Juragan Material
Graceila Putri, 29 tahun, adalah pendiri startup Juragan Material yang berfokus pada pengadaan material konstruksi melalui platform online. Diluncurkan pada 2021, perusahaan ini berhasil menarik perhatian investor dan mengumpulkan dana sebesar US$ 4 juta pada 2022. Graceila masuk dalam kategori Industry, Manufacturing, Energy di Forbes 30 Under 30 Asia 2024.
Kimberly Tandra – Founder Suedeson
Kimberly Tandra, 25 tahun, adalah pendiri label fashion Suedeson, yang dikenal dengan desain yang menonjolkan warna cerah dan motif flora asli Indonesia. Suedeson pertama kali dipamerkan di New York Fashion Week pada 2018, dan pada 2024, Tandra menjadi desainer termuda yang terlibat dalam kurasi Indonesia Now. Ia masuk dalam kategori The Arts (Art & Style, Food & Drink).
Tamara Dewi Gondo Soerijo – Co-Founder Liberty Society
Tamara Dewi Gondo Soerijo, 26 tahun, adalah pendiri Liberty Society, sebuah perusahaan sosial yang mendistribusikan keuntungan untuk membantu perempuan terpinggirkan, khususnya pengungsi dari Timur Tengah dan Afrika. Liberty Society mengajarkan pengrajin cara membuat produk daur ulang dan menjualnya ke perusahaan besar. Tamara menerima hibah lebih dari US$ 500.000 dari DBS untuk mendukung program ini.
Karina Innadindya – Co-Founder HMNS
Karina Innadindya, 29 tahun, adalah salah satu pendiri merek parfum lokal HMNS. Didirikan pada 2019, HMNS menawarkan parfum berkualitas dengan harga terjangkau, menggunakan bahan-bahan lokal seperti palmarosa dari Jawa. HMNS telah menjual lebih dari 800.000 botol parfum pada tahun lalu dan berencana memperluas pasar mereka ke Malaysia.
Kelima pengusaha perempuan ini membuktikan bahwa mereka tidak hanya sukses dalam bisnis, tetapi juga memberi dampak positif dalam industri masing-masing. Keberhasilan mereka masuk ke dalam daftar Forbes 30 Under 30 Asia 2024 merupakan bukti nyata bahwa pengusaha muda Indonesia terus berkembang dan berinovasi di kancah global.
Sumber: Forbes