TRABASNEWS – Sebuah insiden melibatkan anggota Brigade Mobil (Brimob) yang menantang seorang anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk berduel satu lawan satu, mencuat di media sosial.
Insiden ini menjadi perhatian publik setelah video Briptu Richard Silalahi yang menantang prajurit TNI beredar luas. Dalam video tersebut, Briptu Richard dengan percaya diri menyuruh prajurit TNI memilih jenis duel, apakah di ring tinju atau tarung bebas.
Namun, setelah video tersebut menjadi viral, Briptu Richard Silalahi merasa panik dan segera meminta maaf. Ia dipanggil oleh pihak Brimobda Polda Sumut untuk menjelaskan tindakannya dan meminta maaf kepada instansi TNI. Dalam permintaan maafnya, Briptu Richard mengungkapkan penyesalan dan meminta maaf atas kegaduhan yang timbul akibat kata-katanya saat siaran langsung (live) tersebut.
“Mohon izin komandan, saya Briptu Richard Silalahi menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas kegaduhan terkait kata-kata saya pada saat live dengan anggota TNI,” ujar Briptu Richard dalam klarifikasinya.
Briptu Richard juga menambahkan permohonan maafnya kepada nama baik satuan TNI yang terlibat dalam perdebatan tersebut dan berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya di masa depan. “Tentu ini menyebabkan ketersinggungan rekan-rekan TNI dikarenakan saya membawa nama satuan TNI pada perdebatan tersebut. Dan saya berjanji tak akan mengulangi perbuatan itu lagi di kemudian hari,” ujarnya.
Meski Briptu Richard telah meminta maaf, insiden ini masih menjadi bahan perbincangan warganet di media sosial. Banyak di antaranya yang bereaksi terhadap permintaan maaf tersebut, bahkan ada yang mengungkapkan rasa kecewa karena tidak melihat duel yang sempat diisukan. “Padahal saya lagi nunggu duel 1 lawan 1, ya udah kalah duluan,” tulis salah satu warganet di unggahan yang membahas kasus ini. “Serang dulu lah baru minta maaf pengen liat dulu gimana ending keduanya,” timpal warganet lainnya.
Insiden ini mengingatkan pentingnya kedewasaan dalam bertindak, terutama ketika melibatkan instansi dan aparat keamanan. Diharapkan kejadian serupa tidak terulang lagi dan seluruh pihak dapat menjaga keharmonisan antara TNI dan Polri.
Sumber: VIVA