TRABASNEWS – Hasan Nasbi resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Kepala Presidential Communication Office (PCO), atau Kantor Komunikasi Kepresidenan. Keputusan tersebut diumumkan setelah dirinya sempat menjadi sorotan publik akibat pernyataan yang dianggap kontroversial.
Sebelumnya, Hasan menjadi perbincangan warganet usai menanggapi insiden pengiriman kepala babi ke kantor redaksi Tempo. Dalam unggahannya, ia menyampaikan pernyataan bernada bercanda yang menuai kritik luas. Hasan kemudian menjelaskan bahwa maksud dari pernyataannya adalah untuk meredam ketegangan, bukan untuk memperkeruh suasana.
Dalam sebuah video yang dibagikan akun Total Politik di Instagram, Hasan menyampaikan bahwa hari terakhir dirinya berkantor adalah pada Senin, 21 April 2025. Ia menyatakan bahwa keputusan untuk mundur diambil sebagai bentuk tanggung jawab pribadi dan refleksi atas batas kemampuannya dalam menghadapi situasi tertentu.
“Kalau ada hal yang sudah di luar kemampuan saya, maka tidak perlu membuat kegaduhan. Kita harus tahu diri dan mengambil langkah untuk menepi,” ujar Hasan dalam pernyataannya, dikutip Selasa (29/4/2025).
Hasan menegaskan bahwa pengunduran dirinya bukan keputusan yang diambil secara mendadak atau emosional. Sebaliknya, keputusan tersebut telah dipertimbangkan secara matang.
“Sudah saatnya saya menepi, memberikan ruang bagi sosok yang mungkin lebih tepat untuk melanjutkan tugas ini,” tambahnya.
Profil Hasan Nasbi
Hasan Nasbi dikenal sebagai seorang pengusaha dan konsultan politik berpengaruh di Indonesia. Ia adalah pendiri Cyrus Network, sebuah lembaga riset dan komunikasi strategis yang aktif dalam bidang politik, sosial, serta pemasaran.
Namanya mulai dikenal luas berkat perannya dalam analisis politik dan opini publik, termasuk dalam strategi kampanye politik berbasis data. Hasan juga dikenal aktif memberikan pandangan dan analisis di berbagai media.
Karier profesionalnya berakar dari dunia aktivisme mahasiswa sebelum akhirnya beralih ke bidang komunikasi politik. Di bawah arahannya, Cyrus Network dipercaya oleh banyak institusi dalam mengelola riset publik dan strategi komunikasi.
Meski kini telah melepaskan jabatan resminya di lingkungan istana, Hasan tetap menjadi salah satu figur yang diperhitungkan dalam peta komunikasi politik nasional.
Sumber: Pos Kota