TRABASNEWS – Presiden Prabowo Subianto resmi memilih Letnan Jenderal TNI Djaka Budi Utama untuk menjabat sebagai Direktur Jenderal Bea dan Cukai, menggantikan Askolani. Keputusan ini diambil setelah Djaka dipanggil ke Istana Kepresidenan pada Selasa siang (20/5/2025) bersama dengan Bimo Wijayanto, yang juga ditunjuk sebagai Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan.
Pertemuan antara Presiden Prabowo dengan keduanya berlangsung selama kurang lebih tiga jam, dari pukul 12:30 hingga 15:30 WIB. Usai pertemuan, Djaka tidak memberikan pernyataan kepada media. Namun, Bimo mengonfirmasi bahwa Djaka akan bergabung dengan Kementerian Keuangan sesuai dengan arahan Presiden dan Menteri Keuangan.
“Beliau (Presiden Prabowo) menekankan pentingnya integritas dan akuntabilitas dalam sistem perpajakan dan kepabeanan sebagai fondasi penerimaan negara untuk mendukung program-program nasional,” ujar Bimo setelah pertemuan.
Letjen Djaka Budi Utama saat ini menjabat sebagai Sekretaris Utama di Badan Intelijen Negara (BIN), posisi yang ia emban sejak Oktober 2024. Sebelumnya, ia sempat menjabat sebagai Inspektur Jenderal di Kementerian Pertahanan, serta pernah menjadi staf khusus Panglima TNI pada tahun 2023.
Di lingkup koordinasi pemerintahan, Djaka juga berpengalaman sebagai Deputi Bidang Koordinasi Politik Dalam Negeri di Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan pada 2021 hingga 2023. Karier militernya mencakup berbagai posisi strategis, termasuk sebagai Perwira Ahli Tingkat III bidang Sosial Budaya, Hukum, HAM, dan Narkoba serta bidang Ekonomi, Keuangan, dan Perdagangan di lingkungan Panglima TNI.
Letjen Djaka merupakan alumnus Akademi Militer tahun 1990 dan berasal dari satuan Infanteri Kopassus. Penunjukan Djaka di posisi strategis Bea dan Cukai menandai langkah Presiden Prabowo untuk memperkuat pengawasan serta efisiensi dalam sistem kepabeanan nasional.
Sumber: CNBC