TRABASNEWS – Seorang pedagang babi bernama Utema Zega, 48 tahun, yang sehari-hari berdagang di Pasar Tradisional Kampung Lalang, Medan, melaporkan anggota Brimob Polda Sumut, Aiptu Amori Bate’e, ke Polda Sumut atas dugaan penipuan. Utema mengaku mengalami kerugian hingga Rp600 juta terkait janji meloloskan anaknya dalam seleksi Bintara Polri.
Kronologi bermula ketika Utema mendapat informasi dari seorang teman gereja bahwa Aiptu Amori dapat membantu proses kelulusan calon anggota Polri. Pertemuan pertama berlangsung di Supermarket Brastagi, Medan, yang kemudian berlanjut dengan pertukaran nomor telepon.
Pada Maret 2024, ketika pendaftaran Bintara dibuka, Utema mendaftarkan anaknya. Tak lama setelah itu, Aiptu Amori menghubunginya dan menyarankan untuk menggunakan “jalur khusus” dengan imbalan sebesar Rp600 juta.
“Dia bilang anak saya tidak bisa lolos melalui jalur biasa dan menyarankan kuota khusus di Polda Sumut dengan biaya Rp600 juta. Katanya kalau gagal, uang akan dikembalikan sepenuhnya,” ungkap Utema di Polda Sumut, Kamis (22/5/2025).
Pembayaran pertama sebesar Rp300 juta diserahkan secara tunai pada 22 April 2024 di Lapangan Gajah Mada, Medan. Penyerahan dilakukan melalui istri Utema kepada istri Aiptu Amori yang ikut dalam pertemuan itu. Sisa uang ditransfer sebulan kemudian, tepatnya pada 21 Mei 2024.
Namun, saat pengumuman hasil seleksi keluar pada Juli 2024, nama anak Utema tidak tercantum. Ketika dimintai penjelasan, Amori tetap meyakinkan bahwa anaknya telah lolos melalui jalur khusus yang pengumumannya berbeda dengan jalur reguler.
Polda Sumut Terima Laporan, Kasus Dalam Penanganan
Kejadian ini kemudian dilaporkan ke Polda Sumut melalui kuasa hukum Utema dari Kantor Hukum Managing Partners, Law Office Herdin Lase & Associates. Laporan tersebut kini tengah ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian.
Kasubid Penmas Polda Sumut, Kompol Siti Rohani Tampubolon, membenarkan adanya laporan tersebut. “Benar, laporan telah kami terima dan akan segera diproses sesuai prosedur,” ujarnya pada Kamis malam (22/5/2025).
Kasus ini menambah daftar panjang dugaan penipuan terkait seleksi anggota Polri yang mencuat di berbagai daerah. Polda Sumut pun diminta bertindak tegas untuk menegakkan integritas dalam proses rekrutmen aparat penegak hukum.
Sumber: MISTAR.ID