TRABASNEWS – Sebuah video viral di media sosial memicu kehebohan publik setelah seorang warga bernama Nyanyang (45) mengaku menjadi korban salah tangkap dan dugaan penganiayaan oleh oknum anggota Polres Cianjur. Dalam video tersebut, wajah Nyanyang tampak lebam dan ia menceritakan peristiwa yang dialaminya dengan nada emosional.
Insiden ini dilaporkan terjadi sekitar seminggu lalu ketika Nyanyang sedang berkendara menggunakan sepeda motor pada malam hari. Ia mengaku dicegat oleh sekelompok pria yang tidak dikenalnya, yang kemudian ia duga sebagai anggota geng motor. Merasa terancam, Nyanyang berusaha melawan, yang berujung pada dugaan terjadinya tindak kekerasan.
Belakangan diketahui, orang-orang yang mencegat Nyanyang adalah anggota kepolisian yang tengah melakukan pengembangan kasus pencurian dengan pemberatan. Karena kesalahpahaman tersebut, Nyanyang sempat dibawa ke Markas Polres Cianjur sebelum akhirnya dipulangkan.
Menanggapi kejadian ini, Kepala Urusan Pembinaan Operasi Satreskrim Polres Cianjur, Iptu Dudi Suharyana, menyampaikan permohonan maaf secara resmi. Ia menjelaskan bahwa peristiwa tersebut telah dimediasi bersama korban, kuasa hukum, perwakilan desa, serta tokoh masyarakat, dan disepakati untuk diselesaikan secara kekeluargaan.
“Alhamdulillah, dari hasil musyawarah, semua pihak sepakat untuk menyelesaikan persoalan ini secara damai dan kekeluargaan,” ujar Dudi saat konferensi pers di Mapolres Cianjur, Selasa malam, 10 Juni 2025.
Dudi menegaskan bahwa tindakan kekerasan oleh aparat tidak dibenarkan dalam institusi kepolisian. Saat ini, delapan anggota yang diduga terlibat sedang menjalani pemeriksaan internal dan telah dinonaktifkan dari tugas teknis selama proses klarifikasi berlangsung.
“Kami ingin memastikan bahwa proses evaluasi berjalan transparan dan tuntas. Ini menjadi pembelajaran agar ke depan pelayanan kami kepada masyarakat semakin baik,” tambahnya.
Sementara itu, Nyanyang mengaku tidak mengetahui bahwa pihak yang mencegatnya adalah polisi karena peristiwa itu terjadi malam hari dan tanpa identifikasi yang jelas. “Saya pikir itu geng motor, makanya saya melawan. Kejadiannya sekitar jam setengah sebelas malam,” katanya.
Meski sempat mengalami trauma, Nyanyang menyatakan telah memaafkan para petugas yang terlibat. “Saya sebagai seorang muslim sudah memaafkan sepenuhnya,” ujarnya.
Kasus ini kini menjadi bahan evaluasi bagi Polres Cianjur agar insiden serupa tidak terulang kembali di masa depan. Proses penyelidikan internal masih berjalan untuk memastikan akuntabilitas para anggota yang diduga terlibat.
Sumber: Metrotvnews