TRABASNEWS – Penunjukan politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando sebagai komisaris di PT PLN Nusantara Power (anak usaha PT PLN) menuai sorotan publik. Tak sedikit warganet yang mengaitkan keputusan tersebut dengan rekam jejak Ade yang kerap kontroversial di media sosial, terutama dalam isu-isu sensitif terkait agama.
Kabar penunjukan tersebut telah dikonfirmasi langsung oleh Ade. Ia menyatakan bahwa dirinya resmi mulai aktif bekerja sebagai komisaris sejak Kamis, 3 Juli 2025
“Benar, saya mulai aktif Kamis kemarin,” ujar Ade.
Isu pengangkatan Ade sebelumnya sempat viral di media sosial, setelah dokumen hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PLN Nusantara Power beredar luas. Dalam susunan baru itu, Edi Srimulyanti ditunjuk sebagai komisaris utama merangkap komisaris independen, sementara Ade berada di jajaran komisaris bersama nama-nama lain seperti Suharyono, M. Pradana Indraputra, Adam Muhammad, dan Muhammad Syafi’i.
Rekam Jejak dan Kontroversi
Ade Armando dikenal sebagai akademisi sekaligus tokoh publik yang vokal membela pemerintahan Presiden Joko Widodo. Namun, ia juga menjadi figur kontroversial karena beberapa pernyataan dan unggahannya di media sosial yang dinilai sebagian kelompok sebagai bentuk penistaan terhadap agama.
Meski demikian, tidak ada vonis hukum tetap yang menyatakan Ade bersalah dalam kasus penistaan agama. Tuduhan tersebut lebih banyak muncul dalam bentuk opini publik dan kritik warganet, bukan melalui proses peradilan.
Setelah keluar dari Universitas Indonesia pada April 2023, Ade aktif berpolitik lewat PSI dan turut mendukung pasangan Prabowo-Gibran dalam Pemilu 2024.
Sumber: CNN Indonesia