TRABASNEWS – Suasana memanas di depan kantor Bupati Pati pada Selasa (5/8/2025) usai petugas Satpol PP menertibkan donasi air mineral yang dikumpulkan warga sebagai persiapan unjuk rasa. Insiden ini terjadi menjelang aksi protes besar terkait kebijakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) yang melonjak hingga 250 persen.
Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat sejumlah warga terlibat adu mulut dan dorong-dorongan dengan aparat Satpol PP saat petugas memuat kardus-kardus berisi air mineral ke atas truk. Warga mengaku keberatan dengan tindakan ini, sebab donasi tersebut akan digunakan sebagai logistik untuk aksi demo yang rencananya digelar pada 13 Agustus 2025.
Plt Sekda Pati, Riyoso, memberikan klarifikasi bahwa penertiban dilakukan agar area tersebut tetap tertib karena akan dipakai untuk rangkaian acara Hari Jadi Kabupaten Pati. Menurutnya, pihaknya tidak melarang aksi demo, tetapi mengatur tempat dan waktu agar tidak terjadi bentrok.
Kebijakan kenaikan PBB-P2 hingga 250 persen yang diterapkan Bupati Sudewo menjadi pemicu utama kemarahan warga. Warga merasa kebijakan tersebut sangat memberatkan dan tidak disosialisasikan dengan baik. Pemerintah daerah beralasan kenaikan tarif ini diperlukan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) demi mendanai pembangunan infrastruktur, seperti perbaikan jalan dan revitalisasi rumah sakit.
Bupati Sudewo menyebut bahwa selama 14 tahun terakhir PBB tidak pernah mengalami penyesuaian, sehingga kenaikan ini dianggap sebagai penyesuaian yang sudah lama tertunda. Pernyataannya yang terkesan menantang warga untuk melakukan demo justru memperkeruh suasana dan memicu rencana aksi massa yang lebih besar, dengan target 50.000 peserta.
Gerakan Pati Bersatu telah resmi mengajukan izin untuk menggelar unjuk rasa tersebut sebagai bentuk protes atas kebijakan yang dinilai memberatkan masyarakat. Hingga kini, situasi di Pati masih belum kondusif dan menjadi perhatian publik luas.
Sumber: Suara