TRABASNEWS – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mendapat sorotan positif usai menyampaikan pidato di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-80 di New York, Amerika Serikat, pada Selasa (23/9). Pidato berdurasi sekitar 19 menit tersebut dianggap sebagai salah satu yang paling menonjol dalam forum tahunan itu.
Direktur Geopolitik GREAT Institute, Teguh Santosa, menyebut pidato Prabowo sebagai salah satu yang terbaik dalam sidang tahun ini. Menurutnya, Prabowo mampu menghadirkan perspektif baru dalam menyikapi konflik global dan mengajak para pemimpin dunia untuk mengedepankan kolaborasi demi kesejahteraan bersama.
“Pidato Presiden Prabowo sangat kuat dari segi substansi dan pesan moral. Ini bisa disejajarkan dengan pidato-pidato bersejarah sebelumnya, termasuk pidato Bung Karno di PBB tahun 1960 yang berjudul To Build the World Anew,” ujar Teguh pada Kamis (25/9).
Teguh menilai pendekatan yang ditawarkan Prabowo mencerminkan sikap tegas namun diplomatis, serta menunjukkan kesiapan Indonesia untuk mengambil peran lebih aktif dalam percaturan global. Ia juga menyebut bahwa figur Prabowo kini mulai dilihat sebagai salah satu pemimpin alternatif dunia yang patut diperhitungkan.
Pidato tersebut tidak hanya mendapat perhatian dari kalangan diplomatik, namun juga diapresiasi oleh berbagai pihak di dalam dan luar negeri yang menilai bahwa Indonesia mulai tampil sebagai kekuatan moral dan strategis di tengah dinamika geopolitik global yang kian kompleks.
Diplomasi Aktif Indonesia
Kehadiran Prabowo di PBB juga diikuti dengan sejumlah agenda bilateral, termasuk pertemuan dengan sejumlah kepala negara dan pimpinan organisasi internasional. Salah satu yang menjadi sorotan adalah jamuan makan malam bersama Perdana Menteri Kanada, yang berlangsung hangat dan produktif.
Kehadiran Prabowo dan pidatonya di forum dunia ini dipandang sebagai bagian dari upaya Indonesia untuk meningkatkan diplomasi internasional serta memperkuat posisi strategis dalam isu-isu global seperti perdamaian, keamanan, dan pembangunan berkelanjutan.
Sumber: Sindonews