• Tentang
  • Iklan
  • Redaksi
  • Privacy & Policy
  • Hubungi
Media Online Cepat Tepat Berimbang
Advertisement
  • Beranda
  • Nasional
  • Viral
  • Bisnis
  • Medan
  • Entertainment
  • Lowongan Kerja
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Nasional
  • Viral
  • Bisnis
  • Medan
  • Entertainment
  • Lowongan Kerja
No Result
View All Result
Media Online Cepat Tepat Berimbang
No Result
View All Result
Home Bisnis

Pakar ekonomi ungkap dampak kenaikan PPN 12 persen terhadap masyarakat berpenghasilan rendah

administrator by administrator
December 23, 2024
in Bisnis
0
Pakar ekonomi ungkap dampak kenaikan PPN 12 persen terhadap masyarakat berpenghasilan rendah

Kenaikan PPN 12 persen. (foto : istimewa)

0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Trabasnews – Pemerintah Indonesia berencana untuk menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11% menjadi 12% pada awal 2025. Kebijakan ini menuai berbagai pandangan, salah satunya dari Arin Setyowati, Pakar Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya).

Arin menilai kebijakan tersebut dapat berdampak signifikan terhadap konsumsi, investasi, dan stabilitas ekonomi nasional.

Baca Juga

Menkeu Purbaya: Rakyat Indonesia Lebih Sejahtera di Era SBY Dibandingkan Jokowi

Daftar Lengkap Kendaraan yang Dilarang Gunakan Pertalite Mulai 1 Oktober 2025

Isu Kendaraan Mati Pajak Dilarang Isi BBM, Pertamina Tegas Bilang Begini

Menurut Arin, kenaikan PPN akan langsung mempengaruhi harga barang dan jasa, yang pada gilirannya akan menurunkan daya beli masyarakat.

“Bagi ekonomi rumah tangga, kenaikan PPN di angka 12% akan langsung meningkatkan harga barang dan jasa. Dengan kontribusi konsumsi rumah tangga sekitar 55%-60% terhadap PDB, tentu kenaikan harga dapat menurunkan daya beli masyarakat, terutama dari kelas bawah,” ujar Arin.

Arin menambahkan, penurunan daya beli ini dapat mengurangi permintaan barang dan jasa secara keseluruhan, yang berpotensi memperburuk kondisi ekonomi, terutama bagi pekerja informal yang sangat bergantung pada daya beli lokal.

Masyarakat dengan pendapatan rendah, yang menghabiskan sebagian besar pendapatan mereka untuk konsumsi, akan paling merasakan dampaknya.

“Hal ini bisa memperburuk kesenjangan sosial jika tidak diimbangi dengan subsidi atau bantuan langsung tunai,” tegas Arin.

Selain dampak pada rumah tangga, Arin juga menyoroti potensi tekanan pada sektor usaha, terutama Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yang sangat sensitif terhadap kenaikan biaya.

“Kenaikan tarif PPN akan menambah beban pajak dan mengurangi margin keuntungan perusahaan, terutama UMKM. Jika banyak perusahaan, terutama di sektor ritel, manufaktur, hingga UMKM mengalami penurunan pendapatan, mereka mungkin akan melakukan efisiensi, pengurangan produksi, bahkan menutup usaha,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Arin memperingatkan bahwa untuk menjaga profitabilitas, banyak perusahaan bisa mengambil langkah-langkah seperti pengurangan jam kerja, moratorium rekrutmen, hingga pemutusan hubungan kerja (PHK).

Sektor informal, yang mendominasi pasar tenaga kerja Indonesia, akan lebih rentan terkena dampak dari kebijakan ini, berisiko mengalami penurunan lapangan pekerjaan dan meningkatnya angka pengangguran.

Kenaikan PPN juga berpotensi mendorong inflasi berbasis cost-push, terutama pada barang kebutuhan pokok yang tidak termasuk dalam kategori bebas PPN.

Arin mengungkapkan, meskipun dampak inflasi dapat diminimalkan melalui kebijakan fiskal dan moneter yang terkoordinasi, risiko kontraksi ekonomi tetap harus diwaspadai. Ia mencontohkan bahwa kenaikan PPN dari 10% ke 11% pada April 2022 telah menyebabkan inflasi sebesar 0,95%.

“Artinya, dampak tersebut perlu menjadi early warning bagi pengambilan kebijakan mendatang,” ujarnya.

Untuk memitigasi dampak negatif dari kebijakan ini, Arin mengusulkan beberapa strategi. Pemerintah perlu memberikan perlindungan bagi kelompok rentan melalui bantuan sosial dan jaring pengaman sosial.

Selain itu, pengurangan beban pajak lainnya juga perlu dipertimbangkan sebagai langkah penyeimbang. Dana tambahan dari kenaikan PPN sebaiknya dialokasikan untuk sektor-sektor prioritas seperti kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial.

“Selanjutnya, pemerintah harus lebih fokus pada reformasi pajak yang lebih luas untuk menjaga keberlanjutan ekonomi,” pungkasnya.

Berbagai sumber

Tags: investasiPajak Pertambahan Nilai (PPN)stabilitas ekonomi nasionalUMKM
Previous Post

Daftar 10 provinsi dengan UMR tertinggi di Indonesia tahun 2024

Next Post

Ini daftar barang dan jasa yang terkena dampak kenaikan PPN 12 persen

administrator

administrator

Related Posts

Bisnis

Menkeu Purbaya: Rakyat Indonesia Lebih Sejahtera di Era SBY Dibandingkan Jokowi

October 13, 2025
Daftar Lengkap Kendaraan yang Dilarang Gunakan Pertalite Mulai 1 Oktober 2025
Bisnis

Daftar Lengkap Kendaraan yang Dilarang Gunakan Pertalite Mulai 1 Oktober 2025

October 3, 2025
Next Post
Ini daftar barang dan jasa yang terkena dampak kenaikan PPN 12 persen

Ini daftar barang dan jasa yang terkena dampak kenaikan PPN 12 persen

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

info lowongan kerja

Stay Connected test

  • 23.9k Followers
  • 99 Subscribers
  • Trending
  • Comments
  • Latest
PT Macan Sejahtera Cahaya raih juara 1 BUJP terbaik di HUT Satpam ke-44

PT Macan Sejahtera Cahaya raih juara 1 BUJP terbaik di HUT Satpam ke-44

January 8, 2025
PT Gandaerah Hendana Beri Reward untuk Anggota Security dan Sortasi Terbaik dari PT Macan Sejahtera Cahaya

PT Gandaerah Hendana Beri Reward untuk Anggota Security dan Sortasi Terbaik dari PT Macan Sejahtera Cahaya

August 28, 2025
Lagi, Satpam PT Macan Sejahtera Cahaya Gagalkan Aksi Pencurian TBS di PT Gandaerah Hendana

Lagi, Satpam PT Macan Sejahtera Cahaya Gagalkan Aksi Pencurian TBS di PT Gandaerah Hendana

July 13, 2025

Pencurian TBS di PT Gandaerah Hendana Kembali Digagalkan, Tim Keamanan PT Macan Sejahtera Cahaya Tunjukkan Kinerja Cemerlang

October 1, 2025

The Legend of Zelda: Breath of the Wild gameplay on the Nintendo Switch

0

Shadow Tactics: Blades of the Shogun Review

0

macOS Sierra review: Mac users get a modest update this year

0

Hands on: Samsung Galaxy A5 2017 review

0

Jual Sabu 1 Kg, Personel Polda Sumut Ditangkap Polres Binjai

October 22, 2025

Dalam Sepekan Dua Kadis di Sumut Mengundurkan Diri, Bobby Nasution: Tanya Langsung ke Mereka

October 21, 2025
7 Srikandi Kopassus Ukir Prestasi Gemilang di Ajang Menembak Jaksa Agung Cup 2025

7 Srikandi Kopassus Ukir Prestasi Gemilang di Ajang Menembak Jaksa Agung Cup 2025

October 21, 2025

Menkeu Sebut Dana Rp 3,1 Triliun Pemprov Sumut Masih Mengendap di Bank, Bobby Nasution Bilang Cuma Rp900 Miliar, Mana yang Betol?

October 21, 2025

Recent News

Jual Sabu 1 Kg, Personel Polda Sumut Ditangkap Polres Binjai

October 22, 2025

Dalam Sepekan Dua Kadis di Sumut Mengundurkan Diri, Bobby Nasution: Tanya Langsung ke Mereka

October 21, 2025
7 Srikandi Kopassus Ukir Prestasi Gemilang di Ajang Menembak Jaksa Agung Cup 2025

7 Srikandi Kopassus Ukir Prestasi Gemilang di Ajang Menembak Jaksa Agung Cup 2025

October 21, 2025

Menkeu Sebut Dana Rp 3,1 Triliun Pemprov Sumut Masih Mengendap di Bank, Bobby Nasution Bilang Cuma Rp900 Miliar, Mana yang Betol?

October 21, 2025

Trabas News hadir sebagai media online yang cepat, tepat dan berimbang yang selalu update.

Follow Us

Browse by Category

  • Bisnis
  • Entertainment
  • Medan
  • Nasional
  • Ototekno
  • Uncategorized
  • Viral

Recent News

Jual Sabu 1 Kg, Personel Polda Sumut Ditangkap Polres Binjai

October 22, 2025

Dalam Sepekan Dua Kadis di Sumut Mengundurkan Diri, Bobby Nasution: Tanya Langsung ke Mereka

October 21, 2025
  • Tentang
  • Iklan
  • Redaksi
  • Privacy & Policy
  • Hubungi

© 2024 Trabas News

No Result
View All Result
  • Home
  • Bisnis
  • Nasional
  • Medan
  • Viral
  • Ototekno
  • Entertainment

© 2024 Trabas News