TRABASNEWS – Dua prajurit TNI yang gugur dalam rangkaian latihan menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 TNI mendapatkan penghargaan berupa kenaikan pangkat luar biasa. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin usai menjenguk keluarga korban di Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Panglima Besar Soedirman, Jakarta Selatan.
Dua prajurit tersebut diberikan kenaikan pangkat luar biasa sebagai bentuk penghargaan atas jasa mereka,” ujar Sjafrie, Selasa (7/10/2025).
Tak hanya itu, Kementerian Pertahanan melalui Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri) juga memberikan santunan sebesar Rp350 juta kepada masing-masing keluarga prajurit.
Wakil Panglima TNI, Jenderal Tandyo Budi Revita, turut hadir dan menyampaikan bahwa pihak TNI akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap prosedur latihan militer yang dilaksanakan dalam rangka HUT ke-80 TNI. Evaluasi ini merespons desakan dari berbagai pihak, termasuk DPR RI, yang meminta perbaikan sistem keselamatan dalam kegiatan militer.
Kronologi Dua Insiden Terpisah
TNI kehilangan dua prajurit dalam dua kejadian berbeda yang terjadi dalam konteks latihan dan pelaksanaan perayaan HUT ke-80 TNI.
Korban pertama adalah Praka Marinir Zaenal Mutaqim, anggota Detasemen Intai Para Amfibi 1 (Denipam 1) Korps Marinir. Ia mengalami kecelakaan udara saat melaksanakan latihan penerjunan Rubber Duck Operation (RDO) di Teluk Jakarta pada Kamis (2/10/2025). Meskipun sempat sadar dan menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto, Praka Zaenal meninggal dunia pada Sabtu dini hari (4/10/2025) pukul 03.01 WIB.
Menurut Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal), Laksamana Pertama TNI Tunggul, insiden terjadi akibat kendala saat proses pembukaan parasut. Meski parasut berhasil mengembang dan prajurit mendarat di air, kondisi fisiknya tidak tertolong.
Sementara korban kedua adalah Pratu Johari Alfarizi, anggota Kostrad, yang meninggal akibat terjatuh dari tank saat mengikuti gladi resik di kawasan Monas pada Sabtu malam (4/10/2025). Kejadian ini turut dikonfirmasi oleh Panglima Kostrad, Letjen Mohammad Fadjar.
TNI Akan Evaluasi Prosedur Latihan
Jenderal Tandyo menegaskan bahwa peristiwa ini menjadi pelajaran berharga bagi TNI. Evaluasi terhadap sistem pelatihan dan protokol keselamatan akan segera dilakukan guna mencegah kejadian serupa di masa depan.
“Kami akan evaluasi semua aspek latihan, termasuk prosedur keselamatan,” ucap Tandyo.
Dengan adanya penghargaan berupa kenaikan pangkat dan santunan dari Asabri, diharapkan keluarga yang ditinggalkan dapat sedikit terbantu dan merasa dihargai atas pengorbanan prajurit yang gugur dalam tugas.
Sumber: Kompas