TRABAS NEWS – Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, menanggapi dengan santai pengunduran diri dua kepala dinas di lingkungan Pemprov Sumut yang terjadi dalam waktu kurang dari seminggu. Kedua pejabat yang mengundurkan diri tersebut adalah Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Sumut, Hasmirizal, dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (Ketapang) Sumut, Rajali.
Hasmirizal menyatakan mundur pada 14 Oktober 2025, sementara Rajali menyusul pada Senin, 20 Oktober 2025.
Ketika diminta klarifikasi oleh media terkait mundurnya kedua pejabat itu, Bobby menyarankan agar pertanyaan tersebut langsung ditujukan kepada masing-masing pihak yang bersangkutan.
“Yang mengundurkan diri kan mereka, jadi tanya langsung ke mereka,” ucap Bobby sembari tersenyum kepada wartawan di Kantor Gubernur Sumut.
Bobby menekankan bahwa pengunduran diri keduanya tidak mengganggu jalannya pemerintahan, karena menurutnya, yang dibutuhkan adalah pejabat yang siap bekerja sama dan berorientasi pada target kerja, bukan yang mudah tersinggung.
“Pemerintahan ini bukan soal perasaan. Kita bekerja dengan target yang jelas dari Presiden dan pemerintah pusat. Jadi kami butuh yang siap kerja sama untuk mencapai target itu,” tegasnya.
Terkait kabar bahwa Hasmirizal mundur karena merasa diusir saat menghadiri acara bersama Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Bobby membantah keras isu tersebut. Ia menyebut pengunduran diri Hasmirizal lebih karena alasan pribadi.
“Beliau ingin lebih fokus kepada keluarganya. Kalau soal diusir, saya rasa itu tidak benar,” katanya.
Sementara itu, mengenai mundurnya Rajali, Bobby menjelaskan bahwa kondisi kesehatan menjadi faktor utama. Ia menyebut Rajali beberapa kali tidak hadir dalam rapat karena harus diwakilkan. Bahkan, menurut Bobby, ia pernah mendengar bahwa Rajali sempat terjatuh saat menunaikan ibadah salat Jumat.
“Saya tahu Pak Rajali memang sedang sakit. Dalam berbagai pertemuan sebelumnya pun sering diwakilkan karena kondisi beliau,” ujar Bobby.
Lebih lanjut, Bobby menyatakan tidak ada alasan lain di balik pengunduran diri Rajali selain masalah kesehatan. Ia mengajak semua pihak untuk fokus pada kinerja dan pencapaian target, bukan pada drama personal atau spekulasi yang tidak berdasar.
Sumber : Kompas