Trabasnews – Indonesia, sebagai salah satu produsen batu bara terbesar di dunia, memiliki sejumlah pengusaha yang sukses menguasai industri pertambangan ini.
Berikut adalah lima raja tambang batu bara yang mengukir prestasi besar, baik dari segi kekayaan maupun pengaruh mereka di dunia bisnis dan politik Indonesia.
Low Tuck Kwong
Pemilik PT Bayan Resources Tbk (BYAN), salah satu perusahaan tambang batu bara terbesar di Indonesia, Low Tuck Kwong dikenal sebagai salah satu orang terkaya di negara ini. PT Bayan Resources merupakan emiten batu bara dengan kapitalisasi pasar terbesar di bursa domestik, mencapai Rp 658,33 triliun.
Dalam daftar orang terkaya versi Forbes 2024, Low Tuck Kwong tercatat memiliki kekayaan sebesar US$ 27,2 miliar (sekitar Rp 422,79 triliun), menempatkannya di posisi ketiga di Indonesia. Keberhasilannya membangun perusahaan tambang batu bara raksasa ini menunjukkan visi dan kepemimpinan yang mumpuni dalam mengelola sumber daya alam Indonesia.
Keluarga Widjaja
Keluarga Widjaja, yang dipimpin oleh Franky Oesman Widjaja setelah meninggalnya Eka Tjipta Widjaja, menguasai Sinar Mas Group, sebuah konglomerat besar yang juga bergerak di sektor tambang batu bara melalui anak perusahaan seperti PT Dian Swastika Sentosa Tbk (DSSA) dan PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS).
Grup ini juga memiliki tambang batu bara di Australia. Kekuatan finansial keluarga Widjaja tercermin dari kekayaan mereka yang tercatat mencapai US$ 10,8 miliar atau sekitar Rp 168,3 triliun. Diversifikasi usaha mereka dari energi hingga infrastruktur semakin mengukuhkan posisi mereka di industri nasional.
Kiki Barki
Kiki Barki adalah pendiri PT Harum Energy Tbk (HRUM), yang memulai bisnis tambang batu bara pada 1995 dan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 2010. Kiki Barki menguasai 79,79% saham perusahaan ini, yang mengoperasikan sejumlah tambang batu bara besar di Indonesia.
Pada 2022, Forbes memperkirakan kekayaan Kiki Barki mencapai US$ 1,9 miliar (sekitar Rp 29,6 triliun), meskipun pada tahun berikutnya kekayaannya mengalami penurunan menjadi US$ 1,41 miliar (sekitar Rp 21,92 triliun). Kendati demikian, keluarga Barki tetap menjadi pemain penting di sektor ini, dengan kedua putranya juga terlibat dalam manajemen perusahaan.
Garibaldi Thohir (Boy Thohir)
Boy Thohir, pengusaha yang dikenal luas di Indonesia, merupakan salah satu pendiri PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), sebuah perusahaan tambang batu bara yang memiliki berbagai lokasi penambangan di Indonesia dan Australia. Adaro Energy dikenal sebagai salah satu pemain besar dalam industri tambang batu bara di Indonesia.
Kekayaan Boy Thohir tercatat sebesar US$ 3,3 miliar (sekitar Rp 51,29 triliun) pada 2023, menempatkannya di posisi 17 besar orang terkaya di Indonesia. Boy Thohir juga memiliki sejumlah anak perusahaan tambang di bawah naungan Adaro Group yang mendominasi sektor energi dan sumber daya alam.
Edwin Soeryadjaya
Edwin Soeryadjaya, yang dikenal sebagai salah satu pendiri Saratoga Investama Sedaya, adalah salah satu tokoh yang terlibat dalam industri batu bara sejak 2000-an.
Perusahaan yang didirikan bersama Sandiaga Uno ini telah berkembang pesat, termasuk merambah sektor pertambangan batu bara. Pada 2023, kekayaan Edwin Soeryadjaya diperkirakan mencapai US$ 1,24 miliar (sekitar Rp 19,27 triliun), menempatkannya di urutan ke-39 dalam daftar orang terkaya di Indonesia.
Keterlibatan keluarga Soeryadjaya dalam berbagai sektor usaha, termasuk tambang, semakin memperkuat posisi mereka di perekonomian Indonesia.
Dengan kekayaan yang melimpah dan pengaruh yang besar, para pengusaha tambang batu bara ini tidak hanya mendominasi sektor energi, tetapi juga turut mewarnai perekonomian Indonesia. Keberhasilan mereka menunjukkan betapa pentingnya industri tambang dalam perkembangan ekonomi negara ini.
Sumber : Forbes