Trabasnews – Kasubdit 3 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, AKBP Malvino Edward Yusticia Sitohang, tengah menjadi perhatian publik setelah dirinya diduga terlibat dalam kasus pemerasan seorang warga negara Malaysia pada acara Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024. Kabar mengenai hal ini pertama kali mencuat setelah AKBP Malvino dicopot dari jabatannya.
Kombes Ady Ary Syam Indradi, Kabid Humas Polda Metro Jaya, membenarkan bahwa AKBP Malvino saat ini tengah menjalani pemeriksaan.
“Ya benar, saat ini AKBP Malvino sedang diperiksa terkait dugaan pemerasan yang melibatkan seorang warga negara Malaysia,” ungkap Kombes Ady pada Kamis, 26 Desember 2024.
Ia menambahkan bahwa pemecatan tersebut dimaksudkan untuk memudahkan proses pemeriksaan. Selain Malvino, 33 anggota Polri lainnya juga dimutasi ke Pamen Yanma Polda Metro Jaya.
AKBP Malvino Edward Yusticia Sitohang yang lahir di Medan pada 9 Agustus 1985, memiliki latar belakang keluarga yang kuat di bidang hukum. Ayahnya adalah seorang hakim di Pengadilan Tinggi Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Malvino sendiri menyelesaikan pendidikan di Akademi Kepolisian pada tahun 2006, kemudian melanjutkan studi di berbagai institusi bergengsi, antara lain STIK-PTIK dan Universitas Negeri Jenderal Soedirman.
Selain pendidikan formal, Malvino juga telah mengikuti berbagai pelatihan internasional, termasuk kursus Program Investigasi Keuangan di JCLEC, Program Investigasi Anti-Korupsi, serta pelatihan Crime Scene Investigation di Bangkok dan Western Australia. Pada tahun 2022, ia menjadi salah satu perwakilan Polri yang lulus dari FBI National Academy di Amerika Serikat.
Namun, di balik kariernya yang cemerlang, dugaan keterlibatan dalam pemerasan ini membuat namanya kini berada di tengah sorotan publik.
Proses pemeriksaan yang sedang berlangsung diharapkan dapat mengungkap kebenaran dan memberikan kejelasan mengenai peran AKBP Malvino dalam kasus tersebut.
Sumber : Tribun