TRABASNEWS – Keaslian kinerja Pemerintah Kota Surabaya kini menjadi sorotan publik setelah sebuah insiden memalukan terjadi di akun Instagram resmi Wali Kota Eri Cahyadi. Sebuah potongan audio yang tidak sengaja terekam saat siaran langsung menyingkap praktik pengaturan pencitraan di balik layar.
Peristiwa itu bermula ketika akun resmi Wali Kota Surabaya melakukan siaran langsung di Instagram. Usai tayangan berakhir, tim pengelola tampaknya lupa mematikan mikrofon. Akibatnya, percakapan internal antaranggota tim media sosial masih terdengar oleh para penonton yang belum menutup siaran.
Dalam rekaman yang kini beredar luas di media sosial, terdengar suara seorang perempuan yang diduga admin media sosial membahas pengelolaan konten. “Lek kayak gitu, Mat. Ini kan videone bagus, simpen dulu ae,” ujarnya. Namun, kalimat berikutnya justru memantik amarah publik: “Nek besok-besok hujan bisa dipakai, etok-etok keliling.”
Ungkapan “etok-etok keliling” dalam bahasa Jawa Suroboyoan berarti “pura-pura keliling”, yang kemudian ditafsirkan netizen sebagai indikasi bahwa sebagian kegiatan lapangan Wali Kota hanyalah rekayasa untuk membangun citra di media sosial.
Publik menilai pernyataan tersebut menunjukkan adanya upaya sistematis untuk menciptakan kesan bahwa Wali Kota selalu turun langsung ke lapangan, terutama saat terjadi bencana seperti hujan deras atau banjir, meski kenyataannya tidak demikian.
Salah satu pengguna media sosial menulis dengan nada kecewa, “Mereka nyimpen video stok buat diunggah nanti biar kelihatan Wali Kotanya selalu keliling, padahal itu video lama.”
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Pemerintah Kota Surabaya maupun tim media sosial Wali Kota belum memberikan keterangan resmi terkait insiden tersebut. Namun, warganet terus menyerukan agar pemerintah lebih transparan dan berhenti menampilkan citra palsu di ruang publik digital.
Sumber: Konteks.co.id

















