TRABASNEWS – CEO Daya Anagata Nusantara (Danantara) yang juga Menteri Investasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, memberikan penjelasan mengenai peran Kementerian BUMN setelah peluncuran lembaga investasi tersebut. Rosan menyatakan bahwa meskipun Danantara akan mengelola seluruh perusahaan BUMN, peran Kementerian BUMN tetap penting, terutama dalam hal kepemilikan saham.
“Kementerian BUMN memiliki 1% saham seri A atau saham merah putih di perusahaan-perusahaan yang dikelola oleh Danantara. Kami akan terus bekerja sama untuk merencanakan berbagai hal terkait perusahaan-perusahaan tersebut, baik dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang,” jelas Rosan, Selasa (26/2/2025).
Kementerian BUMN, menurut Rosan, akan tetap berperan dalam memastikan optimasi dan keberhasilan pengelolaan BUMN di bawah Danantara. Kolaborasi antara kedua pihak akan fokus pada peningkatan kinerja BUMN.
Seperti yang diketahui, Danantara yang resmi diluncurkan pada Senin (24/2/2025) oleh Presiden Prabowo Subianto, akan mulai mengelola seluruh perusahaan BUMN pada akhir Maret 2025. Saat ini, Danantara telah mengelola tujuh perusahaan besar, termasuk PT Bank Mandiri, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), PT PLN, PT Pertamina, PT Telkom Indonesia, PT Bank Negara Indonesia (BNI), dan PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID).
Menurut Chief Operating Officer (COO) BPI Danantara, Dony Oskaria, seluruh BUMN akan dipindahkan ke Danantara setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada akhir Maret. “Semua BUMN akan masuk ke Danantara, bukan hanya tujuh perusahaan yang sudah disebutkan,” katanya.
Dony juga mengonfirmasi bahwa Lembaga Pengelola Investasi (INA) yang sudah ada sebelumnya tidak akan menjadi bagian dari Danantara, meskipun tidak dijelaskan lebih lanjut mengenai peran INA dalam konteks ini.
Sumber: CNBC