Jakarta – Kehadiran robot polisi dalam acara Hari Bhayangkara ke-79 yang digelar di Monas, Jakarta, beberapa waktu lalu membuat masyarakat Indonesia terkejut. Robot humanoid, robot dog, robot tank, hingga robot agrikultur menjadi sorotan utama dalam acara tersebut. Keingintahuan masyarakat pun meningkat: untuk apa sebenarnya robot-robot ini digunakan oleh polisi?
Kadiv Humas Polri, Irjen Sandi Nugroho, menjelaskan bahwa robot-robot tersebut merupakan bagian dari upaya modernisasi kepolisian di Indonesia. Dengan semakin berkembangnya teknologi, banyak negara maju yang sudah memanfaatkan robot dalam kegiatan kepolisian, bahkan beberapa negara ASEAN sudah mulai mempersiapkan penggunaan robot dalam rangka memaksimalkan kinerja aparat.
“Polri berusaha untuk lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi dan kami ingin berkolaborasi dengan berbagai komponen bangsa, termasuk sektor teknologi dan ilmu pengetahuan,” ujar Sandi. Ia juga menyampaikan bahwa pengembangan robot ini sejalan dengan visi besar pemerintah, yang tercermin dalam Asta Cita Presiden terkait penguatan SDM dan teknologi.
Sandi menambahkan bahwa dalam rencana strategis Polri untuk 2025 hingga 2045, penggunaan robot sudah diprediksi akan menjadi salah satu alat utama untuk meningkatkan efektivitas kepolisian. Misalnya, robot-robot yang digunakan untuk tugas patroli dan pemantauan dapat mengurangi risiko bahaya bagi petugas kepolisian.
“Robot-robot ini, seperti robodog, bisa menggantikan peran anjing pelacak dalam mendeteksi bahan berbahaya tanpa memerlukan pelatihan khusus atau perawatan rutin,” jelas Sandi.
Robot humanoid, di sisi lain, dikembangkan untuk mendukung tugas identifikasi biometrik, pemindaian wajah di tempat keramaian, serta pemantauan lalu lintas. Teknologi ini sudah digunakan di negara-negara seperti China dan Dubai untuk membantu patroli dan pelayanan publik.
Selain untuk tugas-tugas rutin, robot-robot ini juga direncanakan untuk membantu dalam situasi berbahaya seperti penanganan bahan peledak, penyanderaan, hingga pencarian korban bencana alam atau kebakaran. Kehadiran robot di tempat-tempat rawan atau berbahaya ini akan mengurangi paparan bahaya terhadap petugas manusia.
“Dengan teknologi ini, kami berharap bisa menyediakan pelayanan publik yang lebih efektif, humanis, dan transparan,” kata Sandi.
Berbagai sumber