TRABASNEWS – Sebuah kisah mengejutkan viral di media sosial, di mana seorang pramugari mengungkapkan bahwa dirinya dipaksa kekasihnya, yang merupakan oknum Taruna Akademi Kepolisian (Akpol), untuk melakukan aborsi demi kelancaran karir sang pacar.
Kisah ini pertama kali terungkap melalui unggahan akun @sosmednyamakassar_ yang membagikan tangkapan layar pesan WhatsApp antara pramugari tersebut dan kekasihnya.
Dalam percakapan yang viral tersebut, terlihat sang kekasih meminta pacarnya untuk tidak hamil karena hal itu dapat mengganggu karirnya di Akpol. “Ya jangan dulu sayang. Tungguin mas tamat dulu yang. Nanti malah masalah mas nya, gimana dong kita nanti kedepannya. Paham kan sayang,” tulis sang Taruna Akpol dalam pesan tersebut.
Pramugari itu membalas dengan, “Semoga Engga,” yang menunjukkan bahwa ia tidak ingin hamil pada saat itu.
Dilansir dari Hushwatchid, Taruna Akpol yang terlibat dalam kasus ini diketahui bertugas di Reskrim Aceh dan telah lulus pada tahun 2023. Namun, hubungan antara mereka tidak hanya bermasalah karena masalah kehamilan, tetapi juga karena adanya dugaan kekerasan seksual yang dialami oleh pramugari tersebut selama menjalani hubungan asmara dengan sang Taruna.
Menurut pengakuan korban, kekasihnya kerap memaksanya untuk berhubungan intim meskipun ia menolak dan merasa kesakitan. “Dia tidak akan berhenti sampai saya terluka atau berdarah,” ungkap pramugari itu dalam keterangannya.
Lebih lanjut, ketika korban hamil, Taruna Akpol tersebut memaksanya untuk melakukan aborsi dengan memberikan obat-obatan secara paksa hingga tiga kali sehari. Meskipun korban sempat menolak untuk menggugurkan kandungannya, pelaku terus menekan dengan alasan bahwa aturan Akpol melarang anggota untuk menikah dalam kondisi hamil.
“Dia bilang anak itu sumber masalah, dan dia tidak bisa menikahi saya karena aturan Akpol melarang,” kata korban.
Akibat tindakan paksa tersebut, pramugari ini kini mengalami infeksi rahim dan kista sebagai dampak dari aborsi yang dilakukan secara tidak aman.
Kisah ini kini tengah mendapat perhatian publik dan menjadi perbincangan hangat di media sosial, di mana banyak yang mengecam tindakan pelaku serta meminta keadilan bagi korban. Polisi dan pihak berwenang diharapkan dapat segera menangani kasus ini dengan serius.
Sumber: Terkini.id