TRABASNEWS – Olahraga padel kini semakin dikenal luas di Indonesia. Permainan raket yang menyerupai tenis ini memiliki karakteristik unik yang membuatnya menarik untuk berbagai kalangan, mulai dari pemula hingga atlet berpengalaman.
Padel menjadi pilihan populer karena aturan permainannya yang mudah dipahami, lapangan yang lebih kecil, serta sifatnya yang inklusif dan sosial—karena dimainkan secara berpasangan. Perpaduan antara strategi, kerja sama, dan kecepatan membuat padel digemari sebagai olahraga rekreasi maupun kompetitif.
Di berbagai kota besar di Indonesia, komunitas padel mulai bermunculan. Salah satunya adalah Komunitas Teman Padel yang mengadakan turnamen di Jakarta pada 28 April 2025, bahkan menggandeng komedian Marshel Widianto sebagai duta acaranya.
Sejarah dan Ciri Khas Padel
Padel pertama kali dimainkan di Meksiko pada akhir 1960-an. Dari sana, olahraga ini menyebar ke Spanyol dan kini telah menjadi fenomena global, termasuk di Asia Tenggara.
Meski mirip dengan tenis, padel dimainkan di lapangan berdinding seperti squash. Sistem skornya tetap mengikuti format tenis—15, 30, 40, deuce, hingga advantage. Padel umumnya dimainkan dalam format ganda (dua lawan dua), meskipun ada juga versi tunggal.
Ukuran dan Struktur Lapangan
Lapangan padel berukuran 20 meter x 10 meter, lebih kecil dibanding lapangan tenis. Dikelilingi oleh dinding kaca dan pagar kawat, lapangan ini dirancang agar bola bisa memantul dari dinding sebagai bagian dari permainan, menambah elemen taktik yang menarik.
Permukaan lapangan biasanya menggunakan rumput sintetis atau karpet khusus untuk kenyamanan dan kestabilan pantulan bola.
Peralatan: Raket dan Bola
Raket padel tidak memiliki senar, berbeda dengan raket tenis. Bentuknya solid, menyerupai raket pingpong besar dengan lubang-lubang untuk mengurangi berat. Umumnya dibuat dari bahan seperti karbon, fiberglass, dan busa EVA.
Bola padel sekilas mirip bola tenis, namun berukuran sedikit lebih kecil dan memiliki tekanan udara yang lebih rendah. Hal ini membuat bola tidak terlalu melambung, sehingga permainan lebih cepat dan terkendali.
Teknik dan Zona Strategis
Servis dalam padel dilakukan dari bawah (underarm), di mana bola harus dipantulkan terlebih dahulu sebelum dipukul. Gaya permainan lebih menekankan pada akurasi, taktik, serta koordinasi tim.
Dalam pertandingan, pemain perlu memahami berbagai zona di lapangan seperti area servis, zona net (untuk serangan cepat), dan zona belakang (untuk bertahan serta mengatur serangan balik). Pemanfaatan dinding dalam strategi permainan, variasi pukulan seperti lob dan drop shot, hingga kerja sama antar pasangan menjadi kunci utama dalam memenangkan permainan.
Berbagai sumber