TRABASNEWS -Di tengah kekhawatiran dunia terhadap meningkatnya konflik antarnegara, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyatakan bahwa militer Indonesia tetap mengutamakan jalur diplomatik dalam menghadapi dinamika geopolitik global.
Pernyataan ini disampaikan Jenderal Agus saat menghadiri rapat di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (2/7). Menurutnya, komunikasi antar pemimpin militer lintas negara terus dijaga untuk memastikan stabilitas dan kerja sama pertahanan yang konstruktif.
“Di tengah perkembangan strategi politik global, TNI tetap menjalin hubungan militer secara diplomatis, baik melalui kunjungan ke luar negeri maupun menerima kunjungan dari pimpinan militer negara lain,” kata Agus.
Ia juga menekankan bahwa TNI secara aktif mengikuti latihan militer bersama serta program pertukaran pendidikan militer dengan berbagai negara. “Saat ini kita memiliki kerja sama pendidikan militer dengan 26 negara. Mulai dari perwira berpangkat kapten hingga peserta Lemhannas dikirim ke luar negeri, dan sebaliknya, Indonesia juga menerima peserta didik dari negara-negara Asia Pasifik,” ujarnya.
Pernyataan ini muncul di tengah situasi global yang belum stabil. Beberapa waktu lalu, konflik antara Iran dan Israel sempat memanas dan melibatkan Amerika Serikat, memicu kekhawatiran akan potensi pecahnya perang dunia. Namun, kedua negara kini telah mencapai kesepakatan gencatan senjata.
Terkait kesiapan militer Indonesia dalam menghadapi kemungkinan konflik berskala besar, Agus tidak menyebutkan secara eksplisit kesiapan tempur, namun menekankan bahwa kerja sama regional dan internasional menjadi langkah penting menjaga perdamaian dan stabilitas.
Sumber: Kompas