TRABASNEWS – Survei Litbang Kompas yang dirilis pada Jumat (17/1/2025) menunjukkan hasil mengejutkan, dengan 80,9 persen rakyat menyatakan puas terhadap kinerja pemerintahan Presiden Prabowo Subianto pada 100 hari pertamanya.
Angka ini jauh mengalahkan kepuasan publik terhadap Presiden ke-7, Joko Widodo (Jokowi), yang hanya mencatatkan 65 persen pada periode serupa.
Manajer Riset Litbang Kompas, Ignatius Kristanto, mengungkapkan bahwa selain tingkat kepuasan yang tinggi, tingkat keyakinan publik terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran juga tergolong luar biasa, mencapai 89,4 persen.
“Kepuasan terhadap kinerja Prabowo-Gibran sangat tinggi, 80,9 persen, dan tingkat keyakinan ke depannya juga sangat besar, 89,4 persen,” kata Ignatius dalam pemaparan survei secara virtual.
Menanggapi hasil survei tersebut, Prabowo mengucapkan rasa syukur, namun menegaskan bahwa ia dan tim kabinetnya bekerja bukan untuk mendapatkan penilaian baik dari publik, melainkan untuk memberikan yang terbaik bagi rakyat Indonesia.
“Alhamdulillah, kami bekerja sungguh-sungguh, bukan untuk mencari penilaian yang baik, tetapi untuk memberi yang terbaik untuk rakyat,” ujar Prabowo saat meresmikan proyek ketenagalistrikan di PLTA Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, pada Senin (20/1/2025).
Prabowo juga memuji kerja keras kabinetnya yang kompak dan bekerja tanpa lelah, bahkan saat hari libur, seperti malam tahun baru, untuk memastikan harga-harga kebutuhan pokok tetap terkendali.
“Menteri-menteri kami bekerja seolah tidak ada tanggal merah di kalender. Anda lihat pada malam tahun baru, kami semua bekerja di lapangan, dan alhamdulillah, harga BBM dan pangan terkendali dengan baik,” ujar Prabowo.
Respons dari Partai Politik: PDI-P Sebut Kepuasan Publik sebagai Dukungan untuk Prabowo
Menanggapi hasil survei tersebut, PDI-P melalui juru bicaranya, Guntur Romli, menyatakan bahwa angka kepuasan publik yang tinggi terhadap Prabowo merupakan dukungan nyata dari masyarakat. “Kepuasan publik ini adalah bentuk dukungan yang besar terhadap Presiden Prabowo, yang bahkan mengalahkan kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi yang hanya 65 persen di 100 hari pertama pemerintahannya,” kata Guntur.
Namun, Guntur juga mengingatkan pemerintahan Prabowo untuk tetap waspada terhadap campur tangan pihak-pihak tertentu, terutama dari mantan Presiden Jokowi, yang menurutnya seringkali memberikan pengaruh terhadap pemerintahan Prabowo. Guntur menyebut beberapa tokoh yang dekat dengan Jokowi yang menurutnya dapat mempengaruhi jalannya pemerintahan, seperti Maruarar Sirait yang disebut-sebut membuat klaim yang tidak sesuai dengan fakta.
Prabowo Dikenal Mendengarkan Aspirasi Publik
Salah satu faktor utama yang disorot dalam survei ini adalah gaya kepemimpinan Prabowo yang dinilai sangat mendengarkan aspirasi publik. Salah satu contohnya adalah kebijakan terkait pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 12 persen yang hanya diberlakukan untuk barang-barang mewah dan pembongkaran pagar laut di Tangerang, yang diduga terkait dengan Proyek Strategis Nasional (PSN) pada era pemerintahan Jokowi.
Menurut Guntur, langkah-langkah tersebut membuat masyarakat merasa lebih dihargai dan didengarkan, sehingga berkontribusi pada meningkatnya kepuasan terhadap pemerintahan Prabowo.
Dengan tingkat kepuasan publik yang tinggi dan keyakinan yang besar terhadap masa depan pemerintahan Prabowo-Gibran, pemerintahan yang baru berjalan hampir 100 hari ini diperkirakan akan terus menguatkan posisinya di mata rakyat Indonesia.
Sumber: Kompas