TRABASNEWS – Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas personel penerangan TNI AD agar tidak tertinggal dalam perkembangan informasi global. Hal itu disampaikan saat membuka pelatihan jurnalistik di Hotel Novotel Mangga Dua, Jakarta, pada Kamis (9/10).
Dalam sambutannya, Brigjen Wahyu mengingatkan bahwa insan penerangan tidak boleh puas dengan rutinitas program semata. Menurutnya, di tengah derasnya arus informasi, setiap prajurit penerangan dituntut untuk terus belajar dan mengasah kemampuan jurnalistik serta komunikasi publik.
“Siapapun kita, jika tidak melakukan pelatihan dan pembinaan secara berkelanjutan, cepat atau lambat akan menjadi seperti katak dalam tempurung, tidak tahu bahwa dunia di luar sana sudah bergerak maju,” tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa semangat belajar tidak boleh dibatasi oleh usia, sumber daya, atau masa dinas yang tersisa. Profesionalisme, kreativitas, dan adaptivitas menjadi nilai utama yang harus dipegang teguh oleh para personel penerangan TNI AD.
Pelatihan Skala Nasional
Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh 72 personel penerangan dari satuan TNI AD di wilayah Jabodetabek dan Bandung secara langsung, serta 46 satuan jajaran lainnya secara daring dari berbagai daerah di Indonesia.
Materi yang disampaikan mencakup dasar-dasar penulisan berita, teknik wawancara, penulisan feature, dan etika jurnalistik. Para narasumber berasal dari kalangan profesional media dan praktisi komunikasi publik berpengalaman.
Tak hanya teori, peserta juga mendapatkan sesi praktik langsung berupa penulisan berita dan fotografi jurnalistik, guna mengasah keterampilan teknis mereka dalam menghasilkan konten informatif dan berkualitas sesuai standar jurnalistik.
Brigjen Wahyu berharap pelatihan ini mampu mencetak personel penerangan yang mumpuni dalam menghadirkan narasi positif tentang kiprah TNI AD di tengah masyarakat.
“Melalui kegiatan ini, saya ingin insan penerangan TNI AD menjadi garda terdepan dalam menyampaikan informasi yang akurat, membangun citra positif, dan mampu bersaing di era komunikasi modern,” ujarnya.
Pelatihan jurnalistik ini menjadi bagian dari komitmen TNI AD untuk memperkuat kemampuan komunikasi strategis, khususnya dalam menghadapi tantangan informasi dan perang opini di era digital saat ini.
Sumber: Indonesiadefense.com