TRABASNEWS – Suasana bahagia yang seharusnya menyelimuti pesta rakyat pernikahan anak Gubernur Jawa Barat di Alun-Alun Garut berubah menjadi duka mendalam. Seorang bocah perempuan berusia delapan tahun, Vania Aprilia, tewas setelah terjebak dalam kerumunan warga yang membludak saat antre makanan gratis.
Vania adalah putri tunggal dari Mela, seorang penjual gorengan yang sehari-hari berdagang di kawasan alun-alun. Ia kerap menemani sang ibu berjualan. Namun, pada hari itu, tanpa sepengetahuan Mela, Vania ikut dalam antrean panjang pembagian makanan gratis yang berujung ricuh.
“Saya pikir dia masih bermain di dekat saya. Saya tidak menyangka dia ikut antre. Saat tahu namanya disebut-sebut di antara korban, saya langsung panik,” kata Mela, dengan mata sembab dan suara terbata.
Kericuhan terjadi ketika ribuan warga memadati lokasi demi mencicipi makanan gratis yang disediakan panitia. Desakan demi desakan membuat banyak orang terjatuh, termasuk anak-anak. Menurut kesaksian pedagang lain bernama Neulis, beberapa warga sempat berusaha menolong mereka yang pingsan atau terinjak.
“Saya sempat tarik beberapa orang keluar dari kerumunan. Tapi ada satu anak yang tidak sempat tertolong… ternyata itu Vania,” tutur Neulis yang menyaksikan langsung tragedi itu.
Mela berlari sekuat tenaga saat mendengar kabar anaknya dibawa ke ambulans, namun segalanya sudah terlambat. “Anak saya sudah membiru… dia satu-satunya anak saya. Dia cuma ingin makan gratis, tapi malah kehilangan nyawa,” ujarnya dalam tangis, dipeluk oleh tetangga yang turut berduka.
Kepolisian mengonfirmasi bahwa insiden ini menyebabkan tiga orang meninggal dunia, termasuk Vania dan satu anggota polisi yang bertugas. Penyebab pasti kejadian masih dalam penyelidikan, namun banyak pihak menyoroti lemahnya pengawasan serta manajemen kerumunan dalam acara sebesar itu.
Berbagai sumber: