TRABASNEWS – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, menyampaikan rencananya untuk menghapuskan subsidi bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia pada tahun 2027. Dalam acara Bloomberg Technoz Economic Outlook 2025 yang digelar di Soehanna Hall, Jakarta Selatan, Luhut mengungkapkan bahwa ide tersebut telah dilaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto.
Menurut Luhut, penghapusan subsidi BBM merupakan langkah strategis untuk mencapai harga bahan bakar satu harga di seluruh Indonesia. “Saya berpikir, saya sampaikan kepada Presiden tentang ini. Mungkin dalam waktu dua tahun (2027), kita bisa mencapai satu harga untuk BBM,” ujarnya.
Lebih lanjut, Luhut menegaskan bahwa tidak akan ada lagi subsidi untuk bahan bakar seperti pertalite dan biosolar, yang selama ini diberikan pada masyarakat saat pembelian BBM. Sebagai pengganti, rencana pemerintah adalah memberikan subsidi langsung kepada penerima yang memenuhi syarat, bukannya melalui harga bahan bakar yang lebih murah.
Luhut menyatakan bahwa implementasi teknologi, terutama kecerdasan buatan (AI), akan membantu PT Pertamina (Persero) dalam mendata dan memastikan siapa saja yang berhak menerima subsidi bahan bakar. “AI akan sangat membantu dalam identifikasi apakah kendaraan ini memenuhi syarat untuk menerima subsidi BBM jenis tertentu,” jelasnya.
Meski demikian, Luhut belum menjelaskan secara rinci apakah skema subsidi BBM ke depan akan sepenuhnya bertransformasi menjadi bantuan langsung tunai (BLT). Pemerintah masih belum merinci secara jelas bagaimana mekanisme subsidi baru ini akan berjalan.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, telah diberi tugas oleh Presiden Prabowo Subianto untuk mengatasi kebocoran subsidi BBM dan merumuskan skema subsidi yang lebih tepat sasaran. Bahlil telah beberapa kali mengungkapkan bahwa skema baru hampir final dan hanya tinggal menunggu arahan lebih lanjut dari Presiden Prabowo. Namun, hingga kini, belum ada kejelasan terkait implementasi skema tersebut.
Bahlil sempat membocorkan tiga opsi skema subsidi baru yang tengah dipertimbangkan, di antaranya adalah mengalihkan subsidi BBM menjadi bantuan langsung tunai (BLT), menggunakan BLT yang tetap mencakup subsidi untuk fasilitas umum guna menekan inflasi, serta mempertahankan sebagian subsidi untuk harga BBM.
Dengan rencana penghapusan subsidi BBM, pemerintah berharap dapat menghemat miliaran dolar yang selama ini digunakan untuk subsidi bahan bakar. Transformasi ini juga bertujuan untuk menyalurkan bantuan secara lebih tepat sasaran, guna mendukung masyarakat yang membutuhkan bantuan langsung.
Masyarakat pun menunggu kelanjutan perkembangan kebijakan ini dan bagaimana implementasinya akan berdampak pada kehidupan sehari-hari, terutama di sektor transportasi dan bahan bakar yang sangat mempengaruhi perekonomian nasional.
Sumber: cnn