TRABASNEWS – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengambil langkah tegas menyusul merebaknya kasus keracunan makanan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dalam pernyataan resminya, Prabowo memerintahkan penutupan sementara terhadap sejumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang dianggap bermasalah.
Program MBG yang dirancang untuk meningkatkan kualitas gizi anak-anak dan masyarakat kurang mampu, belakangan ini disorot publik karena banyaknya insiden keracunan massal di berbagai wilayah.
Usai melakukan kunjungan luar negeri selama enam hari, Presiden Prabowo langsung memimpin rapat koordinasi terbatas (rakortas) di Halim, yang dihadiri oleh 12 menteri dan kepala lembaga terkait. Hasil dari pertemuan tersebut adalah keputusan untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program MBG.
Evaluasi Menyeluruh Program MBG
Penutupan sementara SPPG bertujuan memberi ruang bagi proses evaluasi dan investigasi yang akan difokuskan pada beberapa aspek krusial:
Kedisiplinan dan keterampilan para juru masak
Penerapan standar sanitasi dapur MBG
Sterilisasi alat makan
Kualitas air yang digunakan dalam proses memasak
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menyampaikan bahwa keselamatan peserta program, khususnya anak-anak, menjadi prioritas utama pemerintah. Ia juga menegaskan bahwa kasus keracunan bukan sekadar statistik, tetapi menyangkut masa depan generasi bangsa
Langkah Investigatif dan Tegas
Presiden Prabowo menegaskan bahwa tindakan korektif harus segera diambil agar kejadian serupa tidak terulang. Pemerintah juga mengingatkan agar kasus ini tidak dipolitisasi, mengingat urgensinya yang berkaitan langsung dengan kesehatan publik.
Sebelumnya, laporan menyebutkan telah terjadi lebih dari 70 kasus keracunan yang menimpa ribuan siswa dan warga di berbagai daerah. Badan Gizi Nasional (BGN) pun telah menyampaikan permintaan maaf dan menutup sementara setidaknya 45 dapur penyedia MBG yang terindikasi bermasalah.
Sumber: Tribunnews