TRABASNEWS – Hasil survei terbaru dari Indonesia Political Opinion (IPO) menunjukkan bahwa Presiden Republik Indonesia dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) menduduki posisi teratas sebagai lembaga negara yang paling dipercaya masyarakat. Survei dilakukan pada akhir Mei 2025 dan mencerminkan persepsi publik terhadap kinerja pemerintahan saat ini.
Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah, menyampaikan bahwa posisi Presiden dan TNI tetap kokoh di puncak daftar kepercayaan publik, tanpa banyak mengalami perubahan dibandingkan periode sebelumnya.
“Kepercayaan masyarakat terhadap lembaga-lembaga negara secara umum stabil. Presiden dan TNI kembali menjadi dua institusi yang mendapat tingkat kepercayaan tertinggi dari masyarakat,” ujar Dedi dalam keterangan tertulis yang diterima pada Minggu (1/6/2025).
Berdasarkan data survei, Presiden memperoleh tingkat kepercayaan sebesar 97,5 persen, disusul oleh TNI dengan 92,8 persen. Lembaga lain yang juga mendapat kepercayaan tinggi antara lain Basarnas (86,3 persen), Kejaksaan Agung (76 persen), dan Mahkamah Konstitusi (74,3 persen).
Sementara itu, di posisi terbawah terdapat partai politik, Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI), masing-masing dengan tingkat kepercayaan 43 persen, 43,5 persen, dan 45,8 persen.
Survei ini juga mencatat bahwa 81 persen responden mengaku puas terhadap kinerja Presiden Prabowo Subianto. Rinciannya, 13 persen menyatakan sangat puas, 46 persen puas, dan 22 persen cukup puas. Sementara 15 persen menyatakan tidak puas dan 4 persen sangat tidak puas.
Menurut Dedi, tingginya tingkat kepuasan ini menjadi indikator bahwa publik masih menaruh kepercayaan terhadap arah kepemimpinan Presiden Prabowo, meskipun tantangan di bidang ekonomi dan penciptaan lapangan kerja masih menjadi sorotan.
“Angka ini menjadi bukti bahwa mayoritas masyarakat masih menyimpan harapan terhadap pemerintahan Presiden Prabowo,” katanya.
Survei nasional IPO ini dilaksanakan pada 22–28 Mei 2025 dengan melibatkan 1.200 responden yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Metode yang digunakan adalah wawancara tatap muka secara langsung dengan teknik multistage random sampling. Survei memiliki margin of error ±2,90 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Berbagai sumber