TRABASNEWS – Maya Kusmaya, Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga, tengah menjadi sorotan publik setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi terkait tata kelola minyak mentah di PT Pertamina Patra Niaga periode 2018-2023. Kasus ini melibatkan nilai kerugian yang fantastis, mencapai Rp193,7 triliun.
Maya diduga berperan dalam perencanaan dan pelaksanaan pengoplosan Pertamax (RON 92) dengan minyak mentah yang memiliki kualitas lebih rendah. Tidak hanya itu, Maya bersama tersangka lain, Edward, juga dilaporkan melakukan pembelian atau impor Pertalite dengan harga yang setara dengan Pertamax.
Masyarakat pun bertanya-tanya mengenai harta kekayaan Maya Kusmaya yang mungkin menjadi salah satu faktor latar belakang di balik tindakannya. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan pada 15 Maret 2024, harta kekayaan Maya Kusmaya tercatat sebesar Rp10.485.156.442, setelah dikurangi hutang sebesar Rp277.983.302. Adapun rincian kekayaannya, antara lain:
Tanah dan Bangunan:
Sebidang tanah dan bangunan di Kabupaten/Kota Bogor dengan nilai Rp2.500.000.000.
Alat Transportasi dan Mesin:
Mobil Toyota New Fortuner 2017 seharga Rp350.000.000.
Motor Vespa Sprint 2022 senilai Rp50.000.000.
Mobil Toyota Agya 2023 seharga Rp190.000.000.
Harta Bergerak Lainnya:
Sebesar Rp695.428.411.
Surat Berharga:
Nilai surat berharga yang dimiliki mencapai Rp5.673.067.649.
Kas dan Setara Kas:
Sebesar Rp1.304.643.684.
Dengan rincian tersebut, total kekayaan Maya Kusmaya adalah sebesar Rp10.485.156.442, setelah dikurangi hutang yang tercatat di LHKPN.
Maya Kusmaya, yang lahir pada 31 Agustus 1980 di Tasikmalaya, adalah lulusan Teknik Kimia dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia kemudian melanjutkan pendidikan di Norwegian University of Science and Technology, mengambil jurusan Natural Gas Technology untuk gelar magister.
Kariernya di PT Pertamina dimulai pada tahun 2015, ketika ia menjabat sebagai Senior Analyst Gas Business Initiatives. Selanjutnya, Maya meniti karier di berbagai posisi penting, antara lain sebagai Engineering Manager di Pertamina Gas Directory dan Portofolio and Business Development Manager di Pertamina Gas Directory. Pada 2023, Maya menjabat sebagai VP Operasi Perdagangan di Pertamina Patra Niaga sebelum akhirnya ditunjuk sebagai Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga pada 16 Juni 2023.
Selain Maya, Riva Siahaan, yang juga terlibat dalam kasus yang sama, turut menjadi tersangka dalam dugaan korupsi tata kelola minyak mentah di PT Pertamina Patra Niaga. Kasus ini mengundang perhatian luas, mengingat besarnya nilai kerugian yang ditimbulkan dan dampaknya terhadap sektor energi nasional.
Sumber: Tribun