TRABASNEWS — Dalam rangka memperingati peristiwa kelam Gerakan 30 September 1965 (G30S/PKI), PT Ibnu Sada Jaya mengadakan kegiatan refleksi sejarah guna mengenang jasa para pahlawan yang gugur dalam tragedi tersebut. Direktur Operasional PT Ibnu Sada Jaya, Hendra Sukmana Sinaga, Sejahtera. Kok, M. Hum, menegaskan pentingnya menjaga ingatan kolektif bangsa terhadap tragedi nasional itu.
“Peristiwa G30S/PKI adalah salah satu tragedi besar yang tidak boleh kita lupakan. Gerakan ini merupakan bentuk pengkhianatan terhadap negara dan upaya mengganti ideologi Pancasila dengan komunisme,” ujar Hendra dalam sambutannya.
Seperti diketahui, Gerakan 30 September 1965 merupakan usaha kudeta yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) terhadap pemerintahan yang sah. Tragedi ini menyebabkan gugurnya tujuh pahlawan revolusi: Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani, Mayor Jenderal Raden Soeprapto, Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono, Mayor Jenderal Siswondo Parman, Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo, Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan, dan Lettu Pierre Andreas Tendean, ajudan Jenderal A.H. Nasution.
Hendra Sukmana menekankan bahwa momentum peringatan ini bukan sekadar mengenang masa lalu, tetapi menjadi pengingat pentingnya menjaga nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara.
“Sejarah kelam G30S/PKI jangan pernah dihapus dari sejarah bangsa dan ingatan kita, karena dari sanalah kita belajar tentang makna pengkhianatan negara. Pancasila adalah perisai terkuat bangsa ini, yang berhasil menggagalkan ambisi gelap PKI. Mari kita jaga bersama ideologi bangsa ini,” tegasnya.