TRABASNEWS – Sekitar 500 pengemudi ojek online (ojol) dari 20 komunitas di Sumatera Utara dijadwalkan menggelar aksi unjuk rasa di dua titik strategis di Kota Medan hari ini, Selasa (20/5/2025). Aksi ini akan difokuskan di depan Kantor DPRD Sumut di Jalan Imam Bonjol dan Kantor Gubernur Sumut di Jalan Pangeran Diponegoro.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan Sumatera Utara, Agustinus, pihaknya telah menerima surat pemberitahuan dari kepolisian mengenai aksi tersebut. Dalam surat itu tercantum bahwa para pengemudi akan memulai aksi pukul 10.00 WIB dari DPRD Sumut, lalu melanjutkan ke kantor gubernur.
“Surat pemberitahuan sudah kami terima kemarin dari pihak kepolisian. Informasinya ada sekitar 500 orang yang akan ikut dalam aksi,” ujar Agustinus saat dikonfirmasi, Selasa pagi.
Terkait rekayasa lalu lintas, Agustinus mengatakan penutupan jalan belum diberlakukan. Namun, pihaknya telah menyiapkan 50 personel untuk berjaga dan mengatur arus kendaraan secara situasional.
“Penutupan arus lalu lintas akan dilakukan secara tentatif, tergantung situasi di lapangan,” tambahnya.
Aksi ini dilatarbelakangi oleh empat tuntutan utama dari para driver ojol. Salah satunya adalah keberatan terhadap fitur “hemat” di aplikasi ojek online yang dianggap merugikan pendapatan pengemudi. Tuntutan lainnya mencakup regulasi terkait operasional ojol, permintaan potongan komisi maksimal 10 persen, serta jaminan keselamatan kerja bagi pengemudi.
Sebagai bentuk protes, para pengemudi berencana menonaktifkan aplikasi mereka selama aksi berlangsung. Meski demikian, berdasarkan pantauan di lapangan, layanan ojek online masih beroperasi normal dan sejumlah pengemudi masih terlihat membawa penumpang.
Sementara itu, situasi di sekitar Kantor DPRD dan Kantor Gubernur Sumut masih kondusif tanpa tanda-tanda kerumunan massa. Meski begitu, aparat gabungan dari berbagai instansi telah bersiaga di kedua lokasi untuk mengantisipasi kedatangan peserta aksi.
Sumber: Tribun Medan