Trabasnews – Sukanto Tanoto, salah satu miliarder terkemuka asal Indonesia, kembali menjadi sorotan setelah mengungkapkan niatnya untuk mendukung pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Menurut informasi yang disampaikan oleh Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, Sukanto Tanoto akan terlibat dalam proyek ambisius ini, bahkan ia dikabarkan memiliki lahan seluas 48.000 hektare di kawasan IKN, yang sebelumnya dikelola oleh perusahaannya, PT ITCHI Hutan Manunggal. Lahan tersebut kini harus diambil alih untuk mendukung pembangunan infrastruktur di IKN.
Namun, keberhasilan Tanoto tidak hanya terbatas pada sektor hutan dan pembangunan infrastruktur. Ia juga dikenal sebagai pendiri dan pengusaha sukses yang memimpin grup bisnis besar bernama Royal Golden Eagle (RGE).
Berdiri lebih dari lima dekade lalu, RGE kini memiliki beragam perusahaan di berbagai sektor, termasuk perkebunan kelapa sawit, energi, kertas dan pulp, serta serat viscose. Dengan nilai aset lebih dari US$ 25 miliar dan lebih dari 60.000 karyawan yang tersebar di berbagai negara, RGE menjadi salah satu konglomerat terbesar di Asia.
Kekayaan Sukanto Tanoto
Menurut Forbes, Sukanto Tanoto tercatat sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan mencapai US$ 2,7 miliar (sekitar Rp41 triliun).
Kesuksesannya dalam mengelola RGE membuat Tanoto memiliki pengaruh besar dalam industri sumber daya alam berkelanjutan, dengan produk-produk yang telah diekspor ke berbagai negara seperti Indonesia, Tiongkok, Brasil, Malaysia, hingga Finlandia.
Selain sukses di dunia bisnis, Tanoto juga dikenal dengan latar pendidikan yang mengesankan. Setelah menempuh pendidikan di Indonesia, ia melanjutkan studi di beberapa institusi terkemuka dunia, seperti INSEAD di Prancis, Harvard Business School di AS, dan Wharton Fellows Program di AS.
Sukanto Tanoto beli hotel mewah di Shanghai
Baru-baru ini, crazy rich asal Kota Medan ini juga mengejutkan publik dengan membeli sebuah hotel mewah di Shanghai, China, melalui perusahaan propertinya, Pacific Eagle.
Hotel ini dilaporkan dibeli dengan harga sekitar US$ 270 juta (sekitar Rp3,2 triliun) dan memiliki 193 kamar dengan total luas bangunan mencapai 36.000 m².
Hotel yang diresmikan pada tahun 2016 ini bahkan diklaim sebagai hotel bintang 7 pertama di Shanghai, dengan fasilitas super mewah, termasuk pemandangan kota yang menakjubkan, kamar tidur king size, ruang pertemuan, dan berbagai fasilitas premium lainnya.
Meskipun hotel tersebut akan dikelola oleh divisi perusahaan Tanoto, ia memutuskan untuk mempertahankan merek Wanda, yang sebelumnya menjadi nama hotel tersebut. Keputusan ini menunjukkan strategi Tanoto dalam mempertahankan nilai dan citra perusahaan, sambil memperluas investasi dan jejak bisnisnya ke pasar internasional.
Kisah sukses Sukanto Tanoto menjadi bukti bahwa kesuksesan bisa dicapai melalui kerja keras, visi yang jelas, dan kemampuan beradaptasi dalam berbagai industri.
Di balik kekayaannya yang luar biasa, Tanoto juga dikenal sebagai individu yang dermawan, dengan sejumlah kontribusi dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan lingkungan melalui Tanoto Foundation, yang telah memberikan manfaat bagi banyak orang di Indonesia dan negara-negara lain.
Dengan prestasi dan kontribusinya, Sukanto Tanoto tidak hanya menjadi salah satu pengusaha paling sukses di Indonesia, tetapi juga menjadi teladan bagi generasi muda yang ingin menggapai kesuksesan dalam dunia bisnis dan investasi.
Sumber: Forbes/Tanoto Foundation