TRABASNEWS – Isu perombakan kabinet mencuat setelah 100 hari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Presiden Prabowo menegaskan bahwa ia tidak akan ragu untuk mencopot menteri yang tidak bekerja secara maksimal untuk kepentingan rakyat.
“Yang tidak mau bekerja benar-benar untuk rakyat, ya saya akan singkirkan,” tegas Prabowo saat ditemui di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (5/2/2025) malam.
Pernyataan tersebut disampaikan Prabowo dengan nada serius, namun kemudian ia menambahkan dengan bercanda, “Mau lebih jelas lagi? Hahaha,” seraya tertawa.
Prabowo mengungkapkan bahwa rakyat menginginkan pemerintahan yang bersih dan bekerja dengan benar. Ia menegaskan komitmennya untuk memastikan pemerintahan yang dipimpinnya hanya berfokus pada kepentingan bangsa dan rakyat, tanpa adanya kepentingan lain.
“Rakyat menuntut pemerintah yang bersih dan benar, yang bekerja dengan benar. Saya ingin tegakkan itu. Kepentingan hanya untuk bangsa dan rakyat,” imbuhnya.
Pernyataan keras tersebut memunculkan spekulasi mengenai kemungkinan reshuffle kabinet, namun hingga kini belum ada informasi pasti mengenai waktu atau siapa saja yang akan terdampak dalam perombakan tersebut.
Sebelumnya, Presiden Prabowo bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah mengumumkan susunan Kabinet Merah Putih periode 2024-2029 pada 20 Oktober 2024. Kabinet ini terdiri dari 109 menteri, wakil menteri, kepala badan, dan kepala lembaga setingkat menteri. Komposisi kabinet yang cukup besar membuat reshuffle menjadi salah satu opsi untuk memastikan pemerintahan berjalan lebih efektif dan sesuai dengan visi Prabowo-Gibran.
Spekulasi tentang reshuffle kabinet semakin kuat mengingat Prabowo menekankan pentingnya kinerja optimal dari setiap anggota kabinet demi mewujudkan pemerintahan yang bersih dan mengutamakan kepentingan rakyat.
Sumber: Kompas