TRABASNEWS – Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja merilis laporan terbaru mengenai angka kemiskinan di Indonesia, yang menunjukkan penurunan baik dari sisi jumlah maupun persentase penduduk miskin pada periode September 2024.
Data ini mencatatkan angka kemiskinan terendah sejak pertama kali diumumkan pada tahun 1960, memberikan gambaran positif terkait perbaikan kesejahteraan masyarakat di Indonesia.
Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengungkapkan bahwa jumlah penduduk miskin di Indonesia pada September 2024 tercatat sebanyak 24,06 juta orang. Angka kemiskinan ini menurun signifikan sebesar 1,16 juta orang dibandingkan dengan data pada Maret 2024 yang tercatat sebanyak 25,22 juta orang.
Sementara itu, persentase penduduk miskin juga mengalami penurunan menjadi 8,57 persen dari total populasi Indonesia. Penurunan ini tercatat sebesar 0,46 basis poin dibandingkan dengan Maret 2024 yang berada di angka 9,03 persen.
“Penurunan ini merupakan pencapaian yang signifikan, dan untuk pertama kalinya Indonesia menyentuh angka kemiskinan dengan digit depannya 8, yang sebelumnya tidak pernah tercapai. Ini merupakan angka kemiskinan terendah sejak pertama kali diumumkan oleh BPS pada tahun 1960,” ujar Amalia dalam rilis resmi BPS dikutip Sabtu (18/1/2025).
Penurunan angka kemiskinan di perkotaan dan pedesaan
Dalam laporan tersebut, BPS juga menjelaskan bahwa penurunan tingkat kemiskinan terjadi di kedua wilayah, baik perkotaan maupun pedesaan.
Namun, meskipun terjadi penurunan, disparitas kemiskinan antar kedua wilayah tersebut masih cukup lebar. Di wilayah pedesaan, tingkat kemiskinan tercatat lebih tinggi, yakni 11,3 persen, sementara di wilayah perkotaan, tingkat kemiskinan berada pada angka 6,66 persen.
Amalia menambahkan bahwa meskipun disparitas antara kota dan desa masih lebar, penurunan tingkat kemiskinan di kedua wilayah tersebut cukup signifikan.
Di pedesaan, tingkat kemiskinan turun sebesar 0,45 persen basis poin, sedangkan di perkotaan penurunannya sebesar 0,43 persen basis poin.
“Penurunan kemiskinan di pedesaan terjadi relatif lebih cepat dibandingkan dengan penurunan di perkotaan. Hal ini menunjukkan adanya upaya yang semakin efektif dalam mengurangi kemiskinan di wilayah-wilayah yang selama ini terdampak lebih berat,” sebutnya.