TRABASNEWS – Mantan anggota DPR RI sekaligus Wakil Ketua Komisi III, Ahmad Sahroni, akhirnya buka suara terkait peristiwa penjarahan yang terjadi di kediamannya di Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Sabtu, 30 Agustus 2025 lalu.
Di tengah kabar simpang siur yang menyebut dirinya melarikan diri ke luar negeri, ternyata Sahroni justru memilih bersembunyi di dalam toilet lantai empat rumahnya, yang berada di area rooftop, selama lebih dari tujuh jam.
Lolos dari Amukan Massa
Saat massa mulai memasuki rumah, Sahroni bersama beberapa staf dan tamu langsung menyelamatkan diri ke lantai paling atas. Ia bahkan menyamar dengan cara mengoleskan tanah dan debu ke wajah agar tidak dikenali.
Dalam situasi panik, ketika ada salah satu perusuh yang sempat masuk ke area sembunyiannya dan bertanya, “Kamu siapa?”, Sahroni menjawab dengan tenang, “Saya penjaga rumah.”
Cerita tersebut disampaikan oleh staf pribadinya, Tabroni, yang juga berada di lokasi saat kejadian. Tabroni menyebutkan bahwa Sahroni tidak membawa ponsel, sehingga sempat tidak bisa dihubungi selama berjam-jam hingga malam hari.
Baru sekitar pukul 22.00 WIB, Sahroni berhasil menghubungi istrinya, Feby Belinda, yang saat itu sedang berada di luar kota. Ia keluar dari tempat persembunyiannya dengan memanjat atap dan masuk ke rumah tetangga untuk meminjam telepon.
Dugaan Motif dan Laporan ke Polisi
Penjarahan rumah Sahroni diduga dipicu oleh pernyataannya yang sempat menuai kontroversi di masyarakat. Menyikapi kejadian tersebut, pihak Sahroni telah melayangkan laporan resmi ke Polres Metro Jakarta Utara pada Senin (1/9/2025) malam.
Maryati Jonggi, mengonfirmasi bahwa laporan tersebut telah diterima dan kasusnya kini dilimpahkan ke Polda Metro Jaya. Sebelumnya, pihak kepolisian juga telah memeriksa lima saksi terkait insiden tersebut.