Jakarta – Ketua Solidaritas Merah Putih, Silfester Matutina, kembali melontarkan kritik tajam terhadap Forum Purnawirawan yang mendesak pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Dalam pernyataannya, Silfester menyebut para pensiunan jenderal itu sebagai “pecundang” dan “manusia konyol”.
Silfester menilai langkah Forum Purnawirawan untuk menduduki DPR/MPR demi mendorong pemakzulan Gibran adalah bentuk dari egoisme politik. Ia menganggap para mantan perwira tersebut belum bisa menerima hasil Pilpres 2024 yang dimenangkan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran.
Yang saya lihat ini manusia-manusia konyol. Mereka cuma ingin memaksakan kehendak karena belum bisa menerima kekalahan,” ujar Silfester dalam pernyataannya.
Menurut Silfester, mayoritas anggota Forum Purnawirawan merupakan pendukung paslon nomor 1 dan 3—Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar serta Ganjar Pranowo-Mahfud MD—yang kalah dalam pemilu. Ia menuding mereka membawa dendam politik dan mencoba menjegal pasangan pemenang dengan dalih hukum.
“Sebagian besar mereka ini adalah orang-orang yang ikut demo ke KPU setelah Pilpres. Sekarang mereka muncul lagi dengan usulan pemakzulan yang tidak punya dasar hukum kuat,” katanya.
Sebelumnya, Forum Purnawirawan menyuarakan ketidakpuasan karena DPR belum merespons surat usulan pemakzulan Gibran. Bahkan, mereka mengancam akan menduduki Gedung MPR sebagai bentuk tekanan politik.
Namun, Silfester menilai upaya tersebut tidak akan produktif dan justru memperkeruh suasana. Ia meminta semua pihak menghormati hasil pemilu dan menjalankan proses politik sesuai konstitusi.
“Pemakzulan itu bukan perkara suka atau tidak suka. Harus jelas dasarnya. Kalau hanya karena kalah Pilpres lalu main paksa-paksa, itu bukan demokrasi,” tegasnya.
Silfester yang pernah menjadi relawan Jokowi-Ma’ruf pada Pilpres 2019 dan kemudian mendukung Prabowo-Gibran di 2024 menilai stabilitas politik harus dijaga demi kepentingan bangsa.