TRABASNEWS – Seorang pejabat kampus Universitas Darma Agung (UDA) Medan berinisial YS diamankan oleh tim Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Medan pada Rabu sore, 4 Juni 2025. Penangkapan dilakukan di kawasan Jalan Syailendra, Kelurahan Petisah Hulu, Kecamatan Medan Baru.
YS, yang disebut-sebut menjabat sebagai Wakil Rektor II versi Yayasan Hana Nelsri Kaban (HNK), ditangkap atas dugaan keterlibatannya dalam kasus penganiayaan terhadap empat petugas keamanan (security) kampus yang terjadi pada awal Mei lalu.
Kronologi Kejadian
Insiden penganiayaan dilaporkan terjadi pada Jumat malam, 2 Mei 2025, di lingkungan kampus Universitas Darma Agung yang berlokasi di Jalan DR TD Pardede, Medan. Dalam laporan polisi bernomor LP/B/1459/V/2025/SPKT/Polrestabes Medan, dua korban bernama Heri Suwardi Tinambunan dan Surya Lumbangaol melaporkan aksi kekerasan yang dilakukan oleh YS dan beberapa orang lainnya.
Menurut keterangan pelapor, aksi pemukulan terjadi saat para petugas keamanan tengah menjalankan tugas pengamanan di area kampus. YS dan kelompoknya disebut melakukan pemukulan secara brutal hingga mengakibatkan luka pada empat petugas.
Masih Ada Buronan
Selain YS, pihak kepolisian menyebutkan masih ada lima orang lain yang terlibat dalam kasus ini dan kini dalam pengejaran. Penyidik masih mendalami peran masing-masing terduga pelaku.
Status YS di Kampus Dipertanyakan
Keberadaan YS di lingkungan kampus juga menimbulkan tanda tanya. Ia disebut menjabat sebagai Wakil Rektor II, namun informasi menyebutkan bahwa YS tidak memiliki latar belakang sebagai dosen dan tidak pernah secara resmi menjadi bagian dari sivitas akademika UDA.
Jabatan tersebut diduga berasal dari pengangkatan oleh pihak yayasan yang dipimpin Hana Nelsri Kaban, yang kini menjadi pusat konflik internal kampus.
Respon Pihak Berwenang dan Mahasiswa
Saat dikonfirmasi, Kanit Pidum Polrestabes Medan Iptu M. Hafis mengatakan pihaknya masih melakukan pemeriksaan dan koordinasi lebih lanjut. “Nanti saya cek, saya tanya pimpinan dulu,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Gidion Arif Setyawan belum memberikan keterangan resmi, meski tidak membantah adanya penangkapan.
Mahasiswa dan beberapa dosen di lingkungan UDA mengapresiasi tindakan cepat dari pihak kepolisian. Mereka berharap proses hukum dapat berjalan transparan dan menjadi pelajaran agar kekerasan tidak terjadi lagi di lingkungan pendidikan.
Sumber: VIVA Medan