TRABASNEWS – Untuk pertama kalinya dalam dua dekade lebih, Indonesia akan kembali memiliki Wakil Panglima TNI. Jabatan strategis tersebut akan diresmikan dalam sebuah upacara kehormatan militer yang digelar di Pusdiklatpassus Kopassus, Batujajar, Bandung, Jawa Barat, pada Minggu, 10 Agustus 2025.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dijadwalkan memimpin langsung pelantikan tersebut, yang sekaligus menandai implementasi hasil validasi organisasi besar-besaran di tubuh TNI.
Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen Kristomei Sianturi, membenarkan informasi ini kepada awak media pada Rabu (6/8). “Iya,” ujarnya singkat saat dikonfirmasi mengenai pelantikan Wakil Panglima TNI.
Jabatan Wakil Panglima TNI terakhir kali dijabat oleh Jenderal (Purn) Fachrul Razi pada periode 1999–2000 sebelum dihapus karena dinilai tidak memiliki fungsi yang jelas.
Namun, menurut pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, kondisi saat ini sudah jauh berbeda. TNI tengah menjalani transformasi besar dalam struktur, strategi, dan postur kekuatan. Oleh karena itu, kehadiran Wakil Panglima TNI dinilai penting untuk menunjang kinerja Panglima secara strategis.
“Jika dirancang dengan jelas, jabatan ini bisa memainkan peran penting dalam pengawasan reformasi militer serta menjadi representasi TNI dalam forum lintas sektor, terutama yang membutuhkan pendekatan diplomasi militer,” jelas Fahmi.
Meski demikian, ia mengingatkan bahwa efektivitas posisi ini sangat bergantung pada pembagian wewenang yang tegas, serta desain kelembagaan yang tidak tumpang tindih. “Jangan sampai jabatan ini hanya jadi simbol atau bayang-bayang kekuasaan,” tambahnya.
Sejumlah nama perwira tinggi muncul sebagai kandidat kuat, termasuk Kepala Staf TNI AD Jenderal Maruli Simanjuntak dan Wakil KSAD Letjen Tandyo Budi Revita. Namun, hingga kini belum ada pengumuman resmi mengenai siapa yang akan menduduki posisi tersebut.
Upacara pelantikan ini juga akan menjadi momentum penting dalam validasi organisasi TNI, yang disebut-sebut akan melibatkan ribuan prajurit dan puluhan alutsista dari berbagai matra.
Sumber: Indonesiadefense